5 Fakta tentang lagu Haji Ali yang Viral
1. Lagu Haji Ali Merupakan Lagu Kampanye Pemilihan Calon Bupati
2. Memiliki Joget Khas yakni Goyang Haji Ali
3. Lagu Haji Ali merupakan lagu Timur
4. Lagu Haji Ali Pas untuk Lagu Joget
5. Lagu Haji Ali untuk Senam olahraga
![]() |
Ilustrasi kawasan yang dilarang masuk!! |
![]() |
Ilustrasi penampakan pulau Moromaho dari kejauhan |
![]() |
Peta zonasi Wakatobi sederhana |
Zona Merah di Wakatobi ini Artinya Apa?
![]() |
Ilustrasi kawasan yang dilarang masuk!! |
![]() |
Ilustrasi penampakan pulau Moromaho dari kejauhan |
![]() |
Peta zonasi Wakatobi sederhana |
![]() |
Ilustrasi virus ganas yang menyerang banyak orang. 2 virus ganas yang pernah ada di pulau Binongko yang mematikan |
2 Virus Mematikan yang pernah ada di pulau Binongko
Pada zaman dahulu (tidak diketahui tahun berapa), Pulau Binongko juga pernah diserang dua kali Wabah penyakit ganas. Penyakit ini menyebar/menular.
Sayangnya, dunia kedokteran belum sehebat masa sekarang ini. Disana pun belum mengenal istilah medis. Pengobatan yang dilakukan pun masih bersifat tradisional.
2 jenis wabah itu ada yang sifatnya ganas mematikan dan adapula hanya sebagai wabah virus biasa yang menular tapi tidak berpotensi pada jumlah kematian besar.
Wabah/Virus “POGO”
Kata “pogo” dalam bahasa Binongko adalah sebuah nama ikan yang bemulut kecil dan moncong, yaitu ikan pogo. Nama wabah Pogo ini di ambil sebagai julukan untuk virus itu karena penyakit ini menyerang pada bagian mulut manusia.
Baca juga:
- 5 Fakta tentang Wakatobi. yang Wajib Anda Tahu
- Fakta Unik dan Khasiat Kasoami sebagia makanan khas di Wakatob
Menimbulkan luka-luka di sekitar bibir dan sulit disembuhkan hingga penderitanya kesulitan membuka mulut. Wabah ini tidak menimbulkan kematian, tapi penderita mulutnya mengecil seperti ikan pogo.
Adapula beberapa yang meninggal, karena penderita kesulitan untuk makan dan minum. Wabah ini menular dan banyak masyarakat Binongko yang terinfeksi dengan penyakit ini dimasa itu.
Wabah/Virus "Faopu" Ande-Ande
Ini adalah salah satu penyakit yang ganas dan mengerikan bagi masyarakat Binongko. Wabah ini menimbulkan kematian dalam jumlah besar.
Baca juga:
- 4 Profesi Idaman di Wakatobi, PNS paling di Incar?
- Tahapan Pernikahan Adat Binongko, Dari Persiapan Hingga Akad
Virus ini menular dan sulit disembuhkan. Penderita bukan hanya jatuh sakit dan badannya lemah tapi sampai benar-benar lemah dan tak berdaya. Kulit bernanah dan berair, luka yang tak kunjung kering dan segala macam bentuk gejalanya menyerupai penyakit yang memang mengerikan. Orang-orang Binongko kewalahan saat itu menghadapi penyakit ini.
Salah satu cara yang mereka lakukan untuk mengatasi penyakit ini adalah melakukan ritual kampung. Dan cara kedua adalah metode penyembuhan dengan nyanyian Roh yakni dengan menyanyikan lagu Ande-ande. Lagu ini sebuah lagu sakral dan amat rahasia di tanah Binongko saat ini.
Tentang lagu Ande-ande, sobat bisa baca selengkapnya: Nyanyian Roh! Metode Pengobatan Tradisional Binongko, Lagu Ande-Ande Mengobati Penyakit Ganas
2 Virus Ganas yang Pernah Menyerang Pulau Binongko Wakatobi, selain Covid-19
![]() |
Ilustrasi virus ganas yang menyerang banyak orang. 2 virus ganas yang pernah ada di pulau Binongko yang mematikan |
2 Virus Mematikan yang pernah ada di pulau Binongko
Pada zaman dahulu (tidak diketahui tahun berapa), Pulau Binongko juga pernah diserang dua kali Wabah penyakit ganas. Penyakit ini menyebar/menular.
Sayangnya, dunia kedokteran belum sehebat masa sekarang ini. Disana pun belum mengenal istilah medis. Pengobatan yang dilakukan pun masih bersifat tradisional.
2 jenis wabah itu ada yang sifatnya ganas mematikan dan adapula hanya sebagai wabah virus biasa yang menular tapi tidak berpotensi pada jumlah kematian besar.
Wabah/Virus “POGO”
Kata “pogo” dalam bahasa Binongko adalah sebuah nama ikan yang bemulut kecil dan moncong, yaitu ikan pogo. Nama wabah Pogo ini di ambil sebagai julukan untuk virus itu karena penyakit ini menyerang pada bagian mulut manusia.
Baca juga:
- 5 Fakta tentang Wakatobi. yang Wajib Anda Tahu
- Fakta Unik dan Khasiat Kasoami sebagia makanan khas di Wakatob
Menimbulkan luka-luka di sekitar bibir dan sulit disembuhkan hingga penderitanya kesulitan membuka mulut. Wabah ini tidak menimbulkan kematian, tapi penderita mulutnya mengecil seperti ikan pogo.
Adapula beberapa yang meninggal, karena penderita kesulitan untuk makan dan minum. Wabah ini menular dan banyak masyarakat Binongko yang terinfeksi dengan penyakit ini dimasa itu.
Wabah/Virus "Faopu" Ande-Ande
Ini adalah salah satu penyakit yang ganas dan mengerikan bagi masyarakat Binongko. Wabah ini menimbulkan kematian dalam jumlah besar.
Baca juga:
- 4 Profesi Idaman di Wakatobi, PNS paling di Incar?
- Tahapan Pernikahan Adat Binongko, Dari Persiapan Hingga Akad
Virus ini menular dan sulit disembuhkan. Penderita bukan hanya jatuh sakit dan badannya lemah tapi sampai benar-benar lemah dan tak berdaya. Kulit bernanah dan berair, luka yang tak kunjung kering dan segala macam bentuk gejalanya menyerupai penyakit yang memang mengerikan. Orang-orang Binongko kewalahan saat itu menghadapi penyakit ini.
Salah satu cara yang mereka lakukan untuk mengatasi penyakit ini adalah melakukan ritual kampung. Dan cara kedua adalah metode penyembuhan dengan nyanyian Roh yakni dengan menyanyikan lagu Ande-ande. Lagu ini sebuah lagu sakral dan amat rahasia di tanah Binongko saat ini.
Tentang lagu Ande-ande, sobat bisa baca selengkapnya: Nyanyian Roh! Metode Pengobatan Tradisional Binongko, Lagu Ande-Ande Mengobati Penyakit Ganas
Banyu-waseso |
Tahapan Prosesi Pernikahan Adat Pulau Binongko
Poafa Mansuana
Pemasangan Pombola
Homelle'i
Kegiatan homelle'i ini dilaksanakan bersamaan dengan pemasangan pombola. Jika pemasangan pombola dilakukan oleh para kaum laki-laki, sedangkan Homelle'ika ini dilakukan oleh para ibu-ibu.
Pada zaman dahulu, yang dimaksud Homellei ini artinya membersihkan bahan makanan seperti beras atau jagung untuk persediaan makanan utama selama prosesi pernikahan nantinya.
Namun, seiring perkembangan dan modernisasi saat ini, dimana beras atau jagung sudah diolah dengan pabrik yang berkualitas sehingga orang- orang bisa membeli beras yang bersih dan higienis sehingga proses Homellei ini sudah berubah arti.
Saat ini yang dimaksud dengan Homellei ini adalah tahapan persiapan, makanan, bahan-bahan, alat kelengkapan masak, dll. Disamping itu, para ibu-ibu juga membuatkan masakan untuk hidangan makanan bagi para laki-laki yang memasang pombola.
Tambua Nu Koi
Hopo ello
Hopo ello sebagai undangan pernikahan adat
" saya datang membawa hajat dari Bpk/ibu (penyelenggara pernikahan) yang akan menikahnkan anaknya (putra/putri) di (alamat), sekiranya akan dilangsungkan akad pernikahan pada (waktu akad). Selain itu bagi ibu-ibu yang berkenan untuk waktu "hesaimanga raneo" pada hari....... Selanjutnya undangan ini disampaikan untuk semua orang di rumah ini baik bapak/ibu/anak yang bisa berkenan hadir. Terimakasih"
Hopo Ello Kokoho'a
Hopo ello kokohoa artinya undangan adat yang dilakukan secara lisan untuk kegiatan pemotongan daging. Hal ini sesuai dengan namanya yakni 'kokoho'a = pemotongan.
Hopo ello ini dilakukan oleh para anak remaja laki-laki. Pesan Hopo ello ditujukan kepada para bapak-bapak untuk membantu dalam pemotongan hewan seperti kambing atau sapi untuk persiapan inti pernikahan adat Binongko nanti.
Hopo ello Mansuana
Hopo ello Mansuana artinya undangan adat secara lisan kepada para orang tua atau yang dituakan di tempat atau lingkungan tersebut. Hal ini diambil arti dari kata mansuana= orang tua/ orang yang lebih tua.
Hopo ello mansuana ini biasanya undangan untuk menghadiri salah satu kegiatan penting dalam pernikahan yakni doa selamatan sebelum akad pernikahan berlangsung. Tahapan ini di hadiri oleh para orang tua laki-laki, tokoh adat, kerabat atau saudara laki-laki.
Para pelaksana hopo ello mansuana sebagai pengantar undangan adat secara lisan ini juga dilakukan oleh para anak-anak muda atau remaja laki-laki.
Saimanga Raneo
Toba (akad nikah)
Acara joget
Tahapan Pernikahan Adat Binongko, Dari Persiapan Hingga Akad
Banyu-waseso |
Tahapan Prosesi Pernikahan Adat Pulau Binongko
Poafa Mansuana
Pemasangan Pombola
Homelle'i
Kegiatan homelle'i ini dilaksanakan bersamaan dengan pemasangan pombola. Jika pemasangan pombola dilakukan oleh para kaum laki-laki, sedangkan Homelle'ika ini dilakukan oleh para ibu-ibu.
Pada zaman dahulu, yang dimaksud Homellei ini artinya membersihkan bahan makanan seperti beras atau jagung untuk persediaan makanan utama selama prosesi pernikahan nantinya.
Namun, seiring perkembangan dan modernisasi saat ini, dimana beras atau jagung sudah diolah dengan pabrik yang berkualitas sehingga orang- orang bisa membeli beras yang bersih dan higienis sehingga proses Homellei ini sudah berubah arti.
Saat ini yang dimaksud dengan Homellei ini adalah tahapan persiapan, makanan, bahan-bahan, alat kelengkapan masak, dll. Disamping itu, para ibu-ibu juga membuatkan masakan untuk hidangan makanan bagi para laki-laki yang memasang pombola.
Tambua Nu Koi
Hopo ello
Hopo ello sebagai undangan pernikahan adat
" saya datang membawa hajat dari Bpk/ibu (penyelenggara pernikahan) yang akan menikahnkan anaknya (putra/putri) di (alamat), sekiranya akan dilangsungkan akad pernikahan pada (waktu akad). Selain itu bagi ibu-ibu yang berkenan untuk waktu "hesaimanga raneo" pada hari....... Selanjutnya undangan ini disampaikan untuk semua orang di rumah ini baik bapak/ibu/anak yang bisa berkenan hadir. Terimakasih"
Hopo Ello Kokoho'a
Hopo ello kokohoa artinya undangan adat yang dilakukan secara lisan untuk kegiatan pemotongan daging. Hal ini sesuai dengan namanya yakni 'kokoho'a = pemotongan.
Hopo ello ini dilakukan oleh para anak remaja laki-laki. Pesan Hopo ello ditujukan kepada para bapak-bapak untuk membantu dalam pemotongan hewan seperti kambing atau sapi untuk persiapan inti pernikahan adat Binongko nanti.
Hopo ello Mansuana
Hopo ello Mansuana artinya undangan adat secara lisan kepada para orang tua atau yang dituakan di tempat atau lingkungan tersebut. Hal ini diambil arti dari kata mansuana= orang tua/ orang yang lebih tua.
Hopo ello mansuana ini biasanya undangan untuk menghadiri salah satu kegiatan penting dalam pernikahan yakni doa selamatan sebelum akad pernikahan berlangsung. Tahapan ini di hadiri oleh para orang tua laki-laki, tokoh adat, kerabat atau saudara laki-laki.
Para pelaksana hopo ello mansuana sebagai pengantar undangan adat secara lisan ini juga dilakukan oleh para anak-anak muda atau remaja laki-laki.
Saimanga Raneo
Toba (akad nikah)
Acara joget
- Mengapa 4 profesi tersebut merupakan profesi idaman di Wakatobi?
- Mengapa 4 profesi tersebut merupakan profesi paling di Incar di Wakatobi?
- Mengapa 4 profesi ini merupakan profesi yang paling di cari di Wakatobi?
- Mengapa masyarakat Wakatoobi menyukai 4 profesi ini?
Sumber: Utility_inc Memiliki pekerjaan atau profesi yang di idamkan merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Ada banyak sekali profesi di dunia. Namun, di Wakatobi ada 4 profesi yang paling di incar atau di idamkan. |
Berikut ini adalah 4 profesi yang paling di Incar dan banyak dipilih di Wakatobi:
Guru
Perawat
Polisi
Pelaut/Pelayaran
4 Profesi Idaman di Wakatobi, PNS paling di Incar?
- Mengapa 4 profesi tersebut merupakan profesi idaman di Wakatobi?
- Mengapa 4 profesi tersebut merupakan profesi paling di Incar di Wakatobi?
- Mengapa 4 profesi ini merupakan profesi yang paling di cari di Wakatobi?
- Mengapa masyarakat Wakatoobi menyukai 4 profesi ini?
Sumber: Utility_inc Memiliki pekerjaan atau profesi yang di idamkan merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Ada banyak sekali profesi di dunia. Namun, di Wakatobi ada 4 profesi yang paling di incar atau di idamkan. |