![]() |
Gambar hanya sebagai ilustrasi seseorang yang sedang menata makanan. Photo by: pixabay/Rickbella |
Saya nggak tahu ini udah puasa yang ke berapa, intinya menuju beberapa hari terakhir puasa ramadhan 2023 ini saya hanya fokus pada ibadah yang khusyuk daripada harus banyak menghitung jumlah puasa tahun ini.
Kebetulan dirumah pada beberapa hari terkahir ini sedang ada rencana pernikahan keluarga yang nantinya akan digelar usai hari raya idul Fitri tahun ini. Sebut saja salah satu keluarga kami akan menikah. Jadi sejak jauh hari kami sudah melakukan banyak persiapan.
Kebetulan kemarin ini ada pertemuan keluarga, untuk membahas beberapa persiapan penting. Yang sempat menarik perhatian saya adalah istilah 'montoroka' dalam budaya Binongko.
Salah satu pihak dari kami bertanya, siapa 'montoroka' yang akan kita pilih di acara pernikahan nanti. Pada saat itu saya sendiri bingung apa yang dimaksud dengan 'montoroka' ini dalam budaya masyarakat Binongko. Pada akhirnya, untuk menjawab rasa penasaran tersebut saya mencari tahu sendiri apa maksud dari istilah kata 'montoroka' dalam budaya masyarakat Binongko pada salah satu tokoh adat yang hadir dalam acara pertemuan tersebut.
Pengertian dan istilah kata 'montoroka'
Kata 'montoroka' dalam bahasa Binongko secara kasarnya sama artinya dengan 'pande sandu manga'= tukang sendok makanan.
'montoroka' adalah orang yang ditugaskan khusus untuk mengawasi makanan dan orang pertama yang membagikan makanan dalam acara, perayaan, dan kegiatan lainnya sebelum makanan tersebut dihidangkan diatas meja untuk dicicipi para tamu undangan dan lainnya.
Orang yang ditunjuk sebagai 'montoroka' ini bukanlah sembarang orang melainkan
orang kepercayaan masyarakat setempat. Biasanya para 'montoroka' adalah orang yang dianggap memiliki kemampuan khusus dalam mengatur dan menyediakan stok masakan dan makanan berdasarkan syarat adat yang berlaku di lingkungan tersebut.
'montoroka' juga bukan koki atau chef maupun tukang masak atau lainnya. Montoroka dalam budaya Binongko ini dibagi atas dua yakni Montoroka untuk makanan pokok dan Montoroka untuk lauk pauk.
Montoroka makanan pokok
Mereka hanya mengatur stok masakan pokok, seperti menghitung dan memperkirakan jumlah beras yang perlu dimasak dan lainnya. Bahkan tuan rumah pun yang mempercayakan pada keputusan 'montoroka' untuk menentukan jumlah stok makanan seperti berapa liter beras yang akan disediakan nantinya.
Nah, selain itu Montoroka di bidang ini juga memiliki tugas sebagai orang pertama yang menyalurkan makanan seperti nasi dan lainnya untuk dihidangkan
kepada tamu.
Montoroka lauk-pauk
Untuk Montoroka yang dipercayakan pada bagian ini tidak berkepentingan untuk mengurus urusan dapur seperti stok makanan dan lainnya. Tetapi dia hanya sebagai orang pertama yang membagikan lauk-pauk untuk dihidangkan kepada tamu.
Jadi, skemanya adalah pada saat semua masakan yang disiapkan dalam suatu acara
ini telah selesai dimasak, maka makanan tersebut harus diantarkan terlebih dahulu kepada Montoroka. Nanti selanjutnya, para pelayan makanan akan mengambil makanan untuk hidangan tersebut dari para Montoroka untuk disiapkan diatas meja atau kepada para tamu.
Montoroka dalam budaya masyarakat Binongko
Montoroka dalam budaya masyarakat Binongko merupakan sosok penting yang harus selalu dihadirkan dalam setiap acara, hajatan, dan lainnya yang bersangkutan dalam urusan masak-memasak dan perayaan besar.
Montoroka memiliki peran yang juga cukup penting dalam mengatur stok dan jumlah makanan dan hidangan agar semua tamu undangan dapat tercukupi untuk menikmati hidangan tersebut.
Para Montoroka yang berperan untuk mengatur makanan ini bertindak sesuai syarat dan ketentuan khusus dari kepercayaan leluhur mereka. Sehingga tidak sembarang orang dapat ditunjuk sebagai 'montoroka'.
Labels:
Binongko,
budaya,
Ramadhan 2023
Thanks for reading Istilah 'Montoroka' Dalam Budaya Binongko. Please share...!
0 Komentar untuk "Istilah 'Montoroka' Dalam Budaya Binongko"